Ternyata Kau Nyata....

Kau adalah nyawa mimpiku

Kau terburai menjadi partikel bahagia

Ada dan tiada dirimu disisiku

Kau lukisan semangat hidupku

Kau adalah senyawa harapan

Berpendar mencerahkan sendiriku

Telah kau tetesi aku dengan teduhmu

Telah kau selimuti aku dengan hangatmu

Kau tak seperti mentari

Gagah berpijar menerangi setiap sisi bumi

Tapi auramu membakar hasrat meneruskan laju hidupku ini

Kau tak setegar batu karang di laut bebas

Rapuhmu mencambukku meredam pedih

Menapaki alam nyata sosok apa kau diciptakan

Kau nyata di alam mimpiku

Kau hanyalah sebuah cinta yang selalu kuhidupkan

Kau hanyalah goresan sempurna yang selalu kukejar

Nyatanya kau hanyalah kau....

Kau seperti awan yang siap mendungkan tawaku

Kau seperti malam yang gelapkan semua logikaku

Kau tawarkan tangis dalam bahagiaku

Kau bagi ceria dalam deritaku

Kau dan kau...selalu kau.....

Wujudmu hanyalah impian yang sempurna

Sempurna cintamu hanyalah lukisan batin sepiku

Ternyata kau nyata...

Kau adalah belahan hatiku

Kau nyata tak sesempurna mimpiku

Namun kau belahan nyawaku

nyawa yang kan beku tanpamu

Aku lelah dalam sendiriku

Kau tahu sendiri adalah hidup yang tak sempurna

Di alam nyata bersamamu pun begitu penat

Kau dakian tinggi yang tak pernah berujung

Kau belit aku dalam liku-liku asmaramu

Kau adalah nyata jawaban panjang penantianku

Kau adalah nyata angerah terindah yang kumiliki

Kau adalah nyata mencengkeram seluruh episode hidupku

Kau adalah nyata dan buatlah kumerasa cintamu sangat nyata

Tak perlu sesempurna mimpiku

Kau telah nyata membalut hatiku

Menghangatkan jiwaku yang layu

Merawat seerpihan-serpihan hatiku

Kau nyata dalam bahasa perasaan

Kau nyata dan rasa itu tak pernah padam

Meski telah koyak sempurna itu

Kau tetap nyata dalam kobaran cintaku